Minggu, 13 April 2008

revolusi semut

revolusi semut...

semut berpindah. semut membangun rumah. mengais remah-remah sisa makanan untuk bertahan hidup. hidup memang singkat buatnya dan dunia boleh dibilang terlalu besar untuknya,tapi semangat semut tak pernah surut. bekerja siang malam kumpulkan makanan agar sanggup bertahan.

hidup berat bagi manusia namun lebih berat lagi hidup semut. ukurannya kecil dan selalu kalah. dia terlalu lemah. berumur pendek dan cepat mati. selalu jadi bulan-bulanan manusia ditindas dengan berbagai cara baik secara sengaja maupun tidak. secara fisik,mental dan spiritual semut telah tersakiti sedemikian rupa. semut dapat dengan mudahnya bisa tenggelam dalam segelas kopi,semangkuk sup. atau ikut hanyut saat piring tercuci. dia juga bisa ikut tergoreng dalam minyak panas dan siap jadi pelengkap gorengan yang... krriiiuukk! tapi semua kerja keras itu rela dilalui demi satu tujuan: mendapat makanan.

manusia yang keras meneriakkan hak-hak asasi rupanya lupa dengan yang satu ini. padahal semut merupakan makhluk yang paling dekat dengannya. namun nyatanya malah jadi hewan yang paling sengsara. hak mereka dirampas. hidup mereka ditindas. hutan-hutan tempat berjuta-juta kerajaan semut ludes dibabat,disapu kobaran api dan tak ditanami lagi. tanah-tanah tempat menyembunyikan telur serta menimbun makanan jadi berkurang bahkan hilang samasekali. disulap menjadi beribu-ribu hektar beton sebagai gantinya. semua milik manusia hanya buatan. semua hanya tinggal tiruan. manusia tak lagi pikirkan alam. yang mereka pedulikan hanya kenyamanan.

semut bingung mau kemana. semua jadi sasaran tempat hunian manusia. segalanya dikuasai manusia. padahal jumlah mereka banyak. menyelimuti hampir seluruh permukaan bumi.

akhirnya semut ikut-ikutan jadi manusia. ikut jalan-jalan di mal,menginap di hotel berbintang lima,menemani nonton bioskop bareng anak-anak SMA. atau hanya sekedar nongkrong di kafe,dugem di bar adalah hal biasa. ikut dandan di toilet wanita,naik bis umum—yang naik pesawat juga ada. mungkin itu yang menyebabkan munculnya tebak-tebakan ala anak SD: 'hitam,kecil larinya cepat apa hayo?'. lalu mereka serempak menjawab: 'semut nempel di pesawat jet...'

mereka juga terbagi menurut profesi masing-masing. ada semut dapur. seperti namanya,semut ini kerjaannya di dapur. tugasnya membantu orang masak (baca: mengganggu) mulai dari ibu rumah tangga sampai chef di restoran ternama. ada juga semut rumah sakit. kerjaan mereka adalah membantu para perawat dan menjaga pasien. imbalannya adalah menggerogoti sepuasnya makanan yang lupa dimakan atau lalai dalam penyimpanan. atau bisa juga mereka sibuk menjilati segala sesuatu yang jatuh ke lantai yang menurut mereka 'manis'. di sekolah juga ada. sebut saja semut sekolah. kerjaannya ikut sekolah bersama siswa lainnya dan tak ketinggalan menemani siswa nakal yang makan saat jam pelajaran. tak mengherankan jika mereka juga ikut-ikutan kerjaan anak sekolah. ikut cabut,makan di kantin,bolos upacara,berangkat terlambat. walhasil mereka jadi ikut dihukum guru BK karena melanggar tata tertib. kemudian ada lagi semut penulis. kerjaannya adalah menemani penulis yang begadang malam sambil makan camilan (huu!). serta masih banyak lagi profesi semut lainnya.

bayangkan jika setiap profesi manusia diwakili oleh seekor semut. dari milyaran juta jiwa manusia hitunglah berapa banyak pekerjaan di dunia ini. dan jumlah semut lebih dari itu. jumlahnya lebih banyak daripada manusia. pertumbuhannya lebih cepat daripada jumlah ledakan penduduk tercepat di negara manapun. meski usianya singkat namun dalam sekejap jumlah mereka selalu bertambah tiap harinya bahkan tiap hitungan jam. jadi ketika ada satu semut yang mati maka kira-kira ratusan semut baru siap mengganti. istilahnya gugur satu tumbuh seribu. dan lebih mengerikan lagi jumlah mereka ternyata hingga triliunan yang terbagi lebih dari 14000 spesies. karena itulah semut jadi hewan yang mendunia. semua orang seluruh penjuru dunia juga tahu. tak pandang benua,negara atau pulau. mulai dari yang luas,besar bahkan sempit sekalipun. mulai dari yang kaya sampai yang miskin,kulit hitam sampai kulit putih,setengah coklat dan kuning semua tahu semut. semua kenal semut. dan semua pernah melihat semut. ada yang tidak pernah melihat semut? ada yang tidak tahu semut? mungkin hanya mereka-mereka yang (maaf) tidak bisa melihat dunia sejak lahir.

semut memang merakyat. semut temani manusia setiap saat. sayangnya mereka juga punya masalah klasik sama seperti manusia: berkembang biak. manusia dan semut berlomba-lomba untuk jadi banyak. setelah banyak lalu berebut mencari tempat supaya bisa tetap hidup. peperangan yang tanpa kita sadari telah lama terjadi. manusia bisa saja melenyapkan makhluk kecil itu dengan sekejap. dengan obat serangga,kapur semut atau berbagi macam ramuan racun yang bisa memusnahkannya. karena manusia adalah superpower,penguasa terbesar dimuka bumi. tak heran jika banyak dari mereka yang menuhankan diri sendiri.

jika mau semut bisa hancurkan segalanya. mereka bisa datang beramai-ramai pada kita,memasuki rongga-rongga dalam tubuh kemudian masuk bersama aliran darah menuju organ-organ,menghentikan seluruh sistem di dalamnya dan membuatnya jadi tak berfungsi. hal yang selama ini terlalu dianggap remeh manusia. bahkan ada pula semut di afrika yang saking ganasnya sampai-sampai makhluk hidup yang melewati koloni mereka tidak akan pernah keluar dalam keadaan bernyawa. mirip ikan piranha lebih tepatnya.

tapi semut tak mau sekejam itu. dia masih hormati manusia. seperti makhluk-makhluk lainnya jauh sebelum mereka yang tunduk pada adam dan hawa. semut tak mau jadi durhaka seperti para iblis yang akhirnya menghuni neraka. manusia makhluk paling sempurna. sayang tak seorangpun menyadarinya. mereka habiskan banyak waktu hanya untuk berdiam diri dan malas-malasan. sedangkan semut tak pernah berhenti bekerja keras kumpulkan makanan. manusia dalam perjalanannya mudah menyerah dan putus asa. semut tak mengenalnya,seluruh hidupnya dihabiskan untuk bekerja. dipertaruhkannya seluruh nyawa tak peduli apakah hidupnya akan segera berakhir atau tidak. manusia juga sibuk mencari perbedaan diantara kesamaan. diantara sesama mereka sendiri,bangsa mereka sendiri. perang saudara terjadi dimana-mana. sedangkan semut adem ayem saja. mereka tak pusingkan soal harga diri pribadi dan mengedepankan kebencian,iri serta dengki. semua berjalan beriringan untuk capai satu tujuan. demi keselamatan dan kemajuan koloni mereka rela korbankan apapun.

jadi teringat sepenggal lagu crishye,
malu aku malu...
pada semut merah...
yang berbaris di dinding menatapku curiga
seakan penuh tanya
sedang apa disana?

sedang apa kalian manusia? kau gunakan untuk apa waktumu hari ini? sudahkah kalian bekerja keras hari ini?

jangan heran jika suatu hari nanti kita dikalahkan oleh seekor semut. kenapa tidak? mereka sepuluh kali bahkan seratus kali lipat lebih rajin dari kita. mereka punya kekompakan,saling bersatu padu satu dengan yang lain. jangan heran juga jika suatu saat nanti akan datang hari dimana manusia sudah tak mampu lagi memimpin dan memelihara dunia. kedudukan kita akan diambil alih oleh makhluk lain. kenapa tidak? ketika mereka sudah terlalu kesal dengan ulah kita. merasa dirugikan dengan keputusan-keputusan kita. ketika banyak bencana terjadi karena ulah kita. mereka bisa berontak. mereka punya kekuatan. mereka punya jumlah besar.

revolusi semut??
hmmm......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar