Jumat, 22 Februari 2008

fobia semut





entah sejak kapan penyakit yang satu ini ada. yang jelas akhir2 ini terasa semakin jelas dan makin sering kambuh.

hiks! bukan hal yang menyenangkan memang. masak manusia takut semut? benar2 something impossibe... di cerita dan di dongeng manapun pasti manusia yang menang. selain bentuknya yg lebih besar,otaknya juga. super powernya manusia ini sampai2 diabadikan dalam suit (jawa:pingsut) versi indonesia dimana semut yang diwakili kelingking harus mengaku kalah pada manusia yang diwakili jari telunjuk. so? kok bisa ya ada manusia yang takut semut?

hehehe,,sebenarnya itu saya... ssssttttt,,, malu juga mengakui kalau saya takut semut. saya yang segini gedenya bisa dibuat pucat pasi dengan segerombolan semut. hhhiiiiiiiiiiiiiiiiii!!!

dua minggu yang lalu penyakit itu kambuh lagi. kali ini penuh misteri. ceritanya mistis sekali.

*jadi begini ceritanya....*
waktu itu saya sedang asik narsis2nya berkaca di depan meja rias (plus kaca tentunya). saya melihat beberapa kawanan semut keluar dari laci meja di bawah saya yang tidak pernah dibuka...

saya membukanya...

sedikit demi sedikit...

diiringi suara detak jantung manusia...

semakin lama semakin cepat...

terengrengtereeng....


AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!




laci itu penuh dengan SEMUT!

sudah tak ada bentuk laci samasekali. yang ada hanyalah semut. semut nempel dimana2. di pinggir laci,depan,samping sampai kayunya tdk terlihat. kayu itu seakan tenggelam digantikan oleh semut...


huaaaa... ternyata laci itu sudah berubah fungsi jadi kerajaan semut. dengan tenangnya--entah sejak kapan--mereka menghuni tempat itu tanpa dosa. numpang tidur,numpang tinggal sampai numpang nyimpen telurnya juga. ihh bener penyewa nggak tahu diri! coba bayangin seenak itu nggak bayar duit sewa??nggak bayar pajak pula! benar2 telah merugikan negara.... huhuhuu

idih,,jijik banget tahu nggak sih! (cinta laura version). padahal di laci itu tersimpan berbagai kertas2 dan dokumen2 penting saya. saking pentingnya sampai nggak pernah dibuka. terlalu berharga sih... hehehe,,

meski bulu kuduk ini sudah merinding disko,, mau nggak mau(harus mau) saya beranikan diri untuk membawanya keluar. yah habis mau bagaimana lagi? kalau didiamkan bisa2 seluruh kamar saya nanti dijarah juga jadi kerajaan mereka. saya pun menyadari kalau semua ini adalah: PERANG! perang antara manusia dan umat semut. perang memperebutkan dan mempertahankan kekuasaan. perang mencegah revolusi kaum semut agar tidak menguasai bumi.(bayangkan kalau semut mengambil alih peran manusia!). sekaligus perang untuk MEMPERTAHANKAN HARGA DIRI sebagai makhluk paling sempurna di muka bumi... hohoho

dalam gerak slow-motion saya berlari sambil membawa itu laci. saya tempatkan mereka di bawah terik matahari. sukurin lu! mati kepanasan sana!

semut2 itupun berlarian. kerajaan semut dalam sekejap bubar. pontang-panting lari kesana kemari sambil menyelamatkan telur2 mereka. kasian juga sih,,tapi itu balasan yang cukup setimpal. impas lah...

manusia memang kejam,, saya baru sadar. tapi semut ternyata lebih kejam dan lebih cerdikdaripada manusia. dua hari berikutnya saya kembali menemukan kerajaan semut di kamar saya. kali ini di lemari pakaian saya! bisa dibayangkan betapa saya memekik ngeri dan geli melihat kawanan semut itu lari kesana kemari. dan yang lebih membuat perut mual adalah telur2 semut itu nempel dimana-mana. untung saja mereka memilih rak paling bawah tempat pakaian yang sudah nggak pernah dipakai lagi.

apapun dan dimanapun tempatnya sampai saat ini kawanan semut itu selalu melintas pulang pergi di kepala saya. terngiang-ngiang dan menghantui dimanapun saya berada (dramatis po rak!). saya seakan melihat semut dimanapun berada. bahkan sampai siaran TV yang hanya hitam putih dengan suara kresek2 (baca:layar bersemut),,saya merasa bahwa itu semua adalah semut betulan. hii! dan ketika kepala ini pusing,,bukan kunang2 yang dilihat melainkan semut.

bayangkan ada orang bilang "pandanganku berkunang-kunang nih!" mungkin lebih tepat jika: "pandanganku bersemut-semut nih!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar